Perekonomian Indonesia " Portofolio Manajemen Investasi"
By intan lestari - 5/29/2014 03:20:00 PM
Nama : Intan Lestari
Kelas : 1EB18
NPM : 24213436
Matkul : Perekonomian Indonesia
A. Menghitung Analisis Investasi
Manajemen
I.
Pengertian Investasi Manajemen
Sebelum menjelaskan apa itu investasi manajemen saya akan
menjelaskan pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen memiliki banyak
pengertian, namu secara universal manajemen memiliki pengetian penggunaaan
sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja tinggi dalam berbagai
tipe organisasi profit maupun nonprofit.
Menurut seorang ahli Daft (2003:4 ) definis dari
manajemen ialah : “ Management is the attainment of otganizational goals in an
effective and efficient manner trough planning organizing leading and
controlling organizational resource”. Pendapat yang di kemukakan tersebut
memiliki arti kurang lebih seperti ini; bahwa manajemen merupakan pencapaian
tujuan suatu organisasi dengan cara yang efektif dan efisien dengan perancanaan
peroganisasian yang terarah dan pengawasan sumberdaya sebuah organisasi.
II.
Fungsi Manajemen
Menurut pendapat yang di kemukakan oleh para ahli,dalam
pelaksanaannya manjemen juga memilik fungsi, dimana fungsi tersebut antara lain:
a.
Perencanaan
Perencanaan sangat di perlukan sebagai dasar untuk
mencapai keinginan suatu perusahaan, perencanaan merupakan suatu langkah awal.
Perencanaan yang dibuat harus tertata dan rinci serta matang agar prosedur yang
ingin di laksanakan dapat berjalan dengan baik dan tujuan tercapai.
b.
Pengorganisasian
Peroganisasian di perlukan agar pembagian tugas dapat
berjalan dengan baik dan terjalin hubungan kerja yang harmoni antar satu
pekerja dengan pekerja yang lain. Pengorganisasian dapat membantu agar karyawan
bekerja lebih efisien sehingga tujuan akan tercapai.
c.
Pengisian Jabatan
Pengisian jabatan berkenaan dengan penempatan tugas-tugas
sesuai kemampuan yang di milik setiap pekerja, agar pekerja lebih memahami
lingkungan kerja serta produktif.
d.
Pengarahan
Pengarahan ini berfungsi agara karyawan bekerja seusai
prosedur yang di buat dan di kehendaki oleh suatu perusahaan demi mencapai
tujuan yang di inginkan.
e.
Pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan menetapkan cara atau
peraatan untuk mengetahui bahwa prosedur yang laksanakan sesuai dengan proseudr
yang sudah di tetapkan
.
III.
Pengertian Manajemen Investasi
Manajemen investasi ialah manajemen profesional yang
mengelola berbagai surat berharga mulai dari saham, obligasi maupun aset
lainnya seperti properti dengan tujuan mencapai target investasi yang
menguntungkan bagi investor.Investor biasanya terbagi dalam dua jenis, antara
lain; Pertama investor isntitusi dimana didalamnya termasuk perusahaan
asuransi, dana pensiun, perusahaan, dan lain sebagainya. Kedua investor
perorangan yang menggunakan sarana berupa kontrak investasi atau kontrak
investasi kolekti seperti misalnya reksadana.
Ruang lingkup manajemen investasi termasuk luas karena
dapat melakukan pada analisis keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham,
implementasi perencanaa sera melakukan pemantaan dalam investasi. Selain pada
industri keuangan, manajemen investasi juga dapat di lakukan dalam proyek,
merek, hak paten dan lain sebagainya.
Manajemen investasi merupakan suatu industri yang
bersifat global yang memegang peranan pentin dalam pengelolaan berbagai mata
uang dunia seperti; dollar, euro, pound, dan yen.
IV.
Industri Manjemen Investasi
Manajemen investasi ini terdiri dari banyak bidang,
termasuk investasi profesional, penelitian, fungsi pesanan dan perdagangn,
penyelesaian transaksi, dan lain sebagainya. Dalam mengelola industri manajemen
investasi melibatkan banyak pihak yang menunjukkan bahwa betapa rumitnya
industri ini.
a.
Peranan Sebagai Agen
Manajemen investasi sering di gunakan sebagai perantara
dari para pemilik saham dan perusahaan.Para pemegang saham memang memiliki
kekuasaan yang besar untuk mengubah kebijkaan perushaan tapi pada prakteknya
mereka tidak menggunakan hak suara tersebut karena kepemilikan masing-masig
hanya terdiri dari jumlah kecil. Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa manajemen
investasi selaku agen memilki kemampuan untuk memantau kinerja perusahaan.
V.
Kendala Operasional
Manajemen investasi
memiliki beberapa kendala, anatara lain:
a.
Laba Kotor : Berkaitan denganvaluasi
nilai pasar, sehingga kejatuhan nilai pasar dari aset dapat mengakibatkan
penurunan drastis terhadap laba kotor relatif biaya
b.
Mempertahankan kinerja pengelolaan
investasi merupakan hal sulit.
c.
Gaji yang di berikan pada manajer
investasi sangat tinggi
d.
Pencapai kinerja investasi di atas
rata-rata bergantung pada keunikan dari keahlian majer investasi. Namun nasabah
melihat kesuksesan perusahaan hanya bersumber dari filosofi dan di siplin
internal
e.
Analisis dapat menghasilkan keuntungan
di atas rata-rata, sehingga sering menolak tawaran pekerjaan demi megelola
portofolionya sendiri karena kondisi keuangan yang sudah mapan
Peusahaan investasi yang sukses biasanya terpisah dari
keuangan dan asuransi baik secara pisik maupun psikologis, kinerja dan strategi
bisni umumnya di laksankan oleh perusahaan manajemen investasi independen.
VI.
Dana Pengelolaan Investasi Secara Global
Aset industri manajemeninvestasi global meningkat pesat
pada 2006 mencapi 55 triliun dolar di banding tahun sebelumnya meningkat
sekitar 10%. Dan pada tahun 20 investasi global terbesarberada di Amerika,
Jepang dan Inggiris dengan persentase masing sebesar 48%,11%, dan 7%. Kawasan
Asia juga menunjukkan kemajuan pesat dan membuat banyak perusahaan melirik pada
kawasan ini.
Berikut adalah 10 besar perusahaan manajemen investasi
pada 2005 menurut Majalah Global Investor
B. Sistem Perekonomian di Indonesia
I.
Pengertian Sistem, Ekonomi, dan Sistem
Perekonomian
Sebelum
menjelaskan tentang perekonomian Indonesia, saya akan menjelaskan apa itu
sistem. Sistem berasal dari kata “systēma” ( Bahasa Yunani ) yang berarti “ keseluruhan dari
bermacam-macam bagian”. Sedangkan menurut menurut para ahli seperti L. James
Havery sistem ialah prosedur logis dan rasional untuk membuat suatu rangkaian
komonen yang berkesinambungan satu dengan yang lain dengan maksud berfungsi
sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencaai suatu tujuan yang telah di tentukan.
Ekonomi
berasal dari kata “Oikos” (Bahasa Yunani) yang berarti rumah tangga, dan
“Nomos” yang berarti hkum, aturan, atau peraturan. Ekonomi merupakan ilmu
sosial yang mempelajari tentang kegiatan manusia yang berkaitan dengan
produksi, distribusi, sampai konsumsi barang dan jasa.
Sistem
Perekonomian sendiri ialah sistem yang di gunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang di milikinya baik pada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Cara mengatur faktor produksi merupakan
perbadaan satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya.Dalam beberapa
sistem,seorang individu boeh memiliki semua faktor produksi dan di lain sisi
faktor tersebut di oegang oleh pemerintah. Kebanyakan negara menggunakan dua
sistem ini.
II.
Macam- Macam Sistem Perekonomian
Ada
bermacam-macam sistem perekonomian yang di anut oleh berbagai negara di dunia,
di antaranya :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang di lakukan turun- menurun.
Masyarkatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, kegiatan ekonomi masih
bergotong-royong dan kekeluargaan.
Ciri-
ciri sistem ini, antara lain:
a. Belum
adanya pembagian kerya yang terstruktur
b. Masih
menggunakan sistem barter
c. Sifat
kekeluargaan yang tinggi
d. Proses
produksi bergantung pada alam
e. Alat
untuk memroduksi masih amat sangat sederhana
2. Sistem
Ekonomi Kapitalis atau Liberal
Sistem
ini memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap individu yang melaksanakan
kegiatan ekonomi. Dalam sistem ini pemerintah turut ikut campur tangan tetapi
tidak secara langsung dalam kegiatan ekonomi
Ciri-ciri
sistem ini, antara lain :
a. Setiap
individu memiliki semua faktor produksi
b. Adanay
kebebasan pada setiap individu untuk memiliki semua faktor produksi
c. Pemerintah tidak turut ikut campur secara
langsung dalam kegiatan ekonomi
d. Masyarakat
terbagi dua, pertama sebagai pemilik sumber daya dan kedua sembagai pekerja
e. Adanya
persaingan dalam mencari keuntungan
3. Sistem
Ekonomi Sosialis
Sistem
ini memberikan kebebasan cukup besar kepada setiap individu tapi pemerintah
ikut campur tangan. Pemerintah masuk ke dalam kegiatan ekonomi untuk mengatur
tata kehidupan perekonomian negara, serta hajat hidup orang banyak.
Ciri-
ciri sistem ini, antara lain :
a. Rasa
kebersamaan yang besar
b. Alokasi
dan pendistribusian semua sumber ekonomi di atur pemerintah
c. Negara
memiliki peranana penting dalam kegiatana eonomi
d. Pemerintah
membantu kebebasan individu dalam melakukan aktivitas usaha
4. Sistem
Ekonomi Komando atau Terpusat
Sistem ekonomi ini digunakan untuk
menggambarkan barang-barang yang di miliki secara bersama dan di distribusikan
untuk kepentingan bersama sesuai kebutuhan masyarakat. Dalam sistem ini,
pemerintah berperan sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan ekonomi.
Ciri-ciri sistem ini, antara lain :
a. Semua
unit bisnis dari kecil hingga besar dimiliki oleh pemerintan dengan tujuan
pemerataan ekonomi
b. Setiap
individu menerima imbalan yang sama
c. Campur
tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi cenderung dominan
d. Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan di lakukan oleh pemerintah
e. Setiap
individu tidak di izinkan memiliki kekayaan pribadi
5. Sistem
Ekonomi Syariah
Sistem
ekonomi syariah sangat bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalis,
hampir seluruh tanggung jawab di limpahkan kepada warganya, dan komando yang
terbilang ekstrim.
Sifat-sifat
ekonomi syariah :
a. Kesatuan
(unity)
b. Keseimbangan
(equilibrium)
c. Kebebasan
(free will)
d. Tanggung
jawab (responsibility).
6. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ini
merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sosialis.
Ciri-ciri
sistem ini, antara lain :
a. Adanya
campur tangan pemerintah dalam mengatur kegiatan perekonomian, tetapi tidak
dominan
b. Keberadaan
pihak swasta diakui sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan kegiatan
ekonomi;
c. Persaingan
dan usaha di perbolehkan, tetapi melalui pengawasan pemerintah dan tidak
merugikan masyarakat
III.
Sejarah Perkembangan Perekonomian di
Indonesia
a.
Pra Kemerdekaan
Sebelum merasakan kemerdekaan NKRI mengalami masa
penjajahan dalam bebrapa peride. Mulai dari Portugis, Inggris, Belanda, Jepang.
Belnda dengan masa penjajahan paling lama sekitar 3,5 abad sudah membuat
Indonesia sering berganti sistem perkonomian yang masaih tersisa hingga saat
ini. Untuk menganalisa sejarah perekonomian Indonesia, rasanya kita perlu
membagi masa pendudukan Belanda menjadi beberapa periode karena kedudukan
Belanda yang cukup lama, berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan yang mereka
berlakukan di Hindia Belanda.
b.
Pasca Kemerdekaan
Pada masa pasca kemerdekaan (1945-1950) keadaan keuangan
Indonesia sangatlah buruk. Bagaimana tidak, inflasi sangat tinggi terjadi di
mana-mana belum lagi di tambar beredarnya tiga jenis mata uang yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengarui inflasi. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan
November 1945 dengan menutup pintu
perdagangan luar negri membuat kas negara kosong. Banyak cara yang di lakukan
negara untuk mengaasi kesulitan ini. Pada masa ini juga banyak berganti sistem
ekonomi antara lain :
·
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Di sebut liberal karena dalam politik maupun ekonominya
menggunakan prinsip liberal. Perekonomian di serahka secara bebas di pasar
padahal pengusaha pribumi belum menguasai dan mampu bersaing denga pengusaha
asing. Keadaan ini memperparah keadaan ekonomi Indonesia yang saat itu baru
saja merdeka.
·
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sistem ini menganut sistem etarisme di mana segala yang
terjadi ada kegiatan ekonomi di atur oleh pemerintah, yang di harapkan dapat
membangun kemakmuran dan persamaan dalam segala bidang kehidupan. Tetapi
kenijakan yang di ambil pemerintah belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia saat itu.
c.
Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi
politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha
pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan
pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966
tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.
d.
Reformasi
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa
reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang
ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas
politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan
yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Malah presiden
terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyaraka
e.
Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi
Indonesia
·
1950-1959:sistem ekonomi liberal (masa
demokrasi liberal)
·
1959-1966:Sistem Ekonomi Etatisme(masa
demokrasi terpimpin)
·
1966-1998:sistem Ekonomi pancasila
(Demokrasi Ekonomi)
·
1998-sekarang :sistem Ekonomi
pancasila(demokrasi Ekonomi)yang dalam prakteknya cenderung liberal.
IV.
Sistem Perekonomian Yang di Anut di
Indonesia
Sejak beridirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sudah banyak tokoh-tokoh yang merumuskan sistem ekonomi untuk Indonesia. Tokoh
ekonomi Indonesia saat itu Sumitro Djojohadikusumo pada pidatonya tahun 1949 di
Amerika, menegaskah bawa sistem yang di inginkan adalam sistem ekonomi campuran
tapi pada pelaksanaannya berkembang menjadi ekonoi pancasila yang mengandung
unsur demokrasi ekonomi.
Berikut alasan di pilihnya sistem demokrasi ekonomi,
antara lain :
a.
Perekonomian di susun dengan usaha
bersama atas asas kekeluargaan
b.
Cabang yang di produksi penting bagi
negara dan hajat hidup orang banyak di kuasai negara
c.
Fakir miskin dan anak terlantar di
pelihara oleh negara
d.
Warga negara memiliki kebebasan memilih
pkerjaan dan memiliki kehidupan yang layak
e.
Hak milik perorangan di akui dan
pemanfaatannya tidak boleh menyimpang dari kepentingan orang banyak
f.
Potensi, kreasi,dan inovasi warga negara
di kembangkan sepenuhnya dengan batas-batas yang telah di tentukan
Selain memiliki sisi positif sistem ini juga memiliki
sisi negatifnya juga. Ciri-ciri negatif sistem ekonomi demokrasi, antara lain :
a.
Sistem persaingan bebas (free fight
liberalism) dapat menyebabkan homo
humini lupus.
b.
Sistem etatisme yang memberikan
kesempatan bagi pemerintah untuk mendominasi perekonomian sehingga akan
mematikan potensi dan daya kreasi masyarakat.
c.
Sistem monopoli yang memusatkan
kekuasaan ekonomi pada satu kelompok yang akan merugikan masyarakat.
Walau
memilih sistem ekonomi pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
namun pada prakteknya, kegiatan ekonomi Indonesia lbih dominan pada sistem
liberal.
C. Portofolio Manajemen Investasi
I.
Pengertian Portofolio Manajemen
Investasi
Portofolio manajemen investasi sendiri ialah pendekatan
investasi yang diprakarsai oleh Harry M. Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan
Universitas Chicago yang telah memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada
tahun 1990.
Teori portofolio sangat berkaitan dengan estimasi investor
tehadap ekspektasi risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk
membuat portofolio investasinya. Tujuan portofolio sendiri ialah untuk
mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio pengurangan risiko itu
dilakukan dengan diversifikasi risiko.
II.
Langkah-Langah Membuat Portofolio
Langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio
adalah sebagai berikut (Husnan, 2003 : 454) :
a.
Menentukan Kebijakan Investasi
Pada tahap awal investor perlu menetapkan tujuan
investasi dan besranya investasi. Tujuan investasi harus di nyatakan baik dalam
keuntungan maupun resiko
b.
Analisis Sekuritas
Ada dua filosofi tentang sekuritas, antara lain:
·
Sekuritas mispriced ( harga yang di
tetapkan salah). Ada dua cara menganilisis hal ini, pertama cara teknikal
dengan menggunakan data perubahan dari harga masa lalu sebagai pertimbangan
untuk harga di masa yang akan datang, dan yang kedua cara fundamental dan yang
kedua cara fundamental berdasarkan informasi yang di keluarkan bursa efek
·
Bahwa modal adalah efisien. jadi
keuntungan yang di peroleh sesuai resiko yang di tanggung
c.
Pembentukan Portofolio
Tahap ini adalah tahap di mana mengidentifikasi sekuritas
yang di pilih untuk membentuk portofolio. Pemilihan sekuritas ini di pengaruhi
prefensi resiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
d.
Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan tahap perubahan jika ada kesalahan
dari portofolio yang telah di buat.
e.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini mengadakan penelitian terhadap kinerja
portofolionya baik dalam aspek tingkat keuntungan yang di peroleh maupun resiko
yang di tanggung. Kondisi yang mempengaruhinya:
·
Kondisi Internal Perusahaan
Faktor di bawah kontrol perusahaan misalnya, tingkat
efisiansi, kualitas SDM dan teknologi yang di gunakan.
·
Kondisi Eksternal Perusahaan
Berhubungan dengan tingkat produksi dan pertumbuhan
ekonomi domestik maupun internasional serta tingkat infalasi yang terjadi.
III.
Struktur Portofolio
a.
Alokasi aset
Berbagai golongan aset adalah obligasi,
properti, derivatif dan komoditi, dimana manajer investasi dibayar jasanya
untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini. Berbagai
golongan aset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling
memengaruhi satu sama lainnya
b.
Investasi jangka panjang
Sangatlah penting untuk memperhatikan
bukti kinerja imbal hasil jangka panjang terhadap aset investasi yang
berbeda-beda dan melakukan investasi pada jangka waktu tersebut guna mendapatkan
hasil investasi terbaik.Menurut teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko
yang lebih besar pada saham ( lebih bergejolak ) daripada obligasi yang lebih
berisiko dibanding tunai.
c.
Diversifikasi
Manajer pengelola dana dengan
memperhatikan latar belakang alokasi aset, akan mempertimbangkan untuk
melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko nasabahnya dan membuat daftar
perencanaan penempatan investasi yang sesuai. Daftar tersebut akan menunjukkan
persentase penempatan dana pada masing-masing saham atau obligasi.
d.
Metode pendekatan investasi
Banyak metode pendekatan yang berbeda dari
cara pengelolaan investasi yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan
manajemen investasi, misalnya pertumbuhan (growth), nilai (value fund), pasar
netral, kapitalisasi kecil, indeks dan lain-lain. Metode yang berbeda ini
masing-masing memiliki fitur, penganut, lingkungan finansial tertentu , sifat
risiko khusus yang berbeda-beda.
IV.
Return Yang di Harapkan dan Resiko Pengertian
Return
Return adalah imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah
dikeluarkan oleh investor. Return juga merupakan salah satu motivator orang
melakukan investasi.
Sumber-sumber return terdiri dari dua
komponen:
a. Yield
b. Capital
gains (loss)
1. Pengertian
Resiko
Resiko adalah kemungkinan perbedaan
antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.
Sumber-sumber risiko suatu investasi
terdiri dari:
1. Risiko
suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko
bisnisi
5. Risiko
finansial
6. Risiko
likuiditas
7. Risiko
nilai tukar mata uang
8. Risiko
negara (country risk)
Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua
jenis:
1. Risiko
dalam konteks aset tunggal.
Risiko yang harus ditanggung jika
berinvestasi hanya pada satu aset saja.
2. Risiko
dalam konteks portofolio aset
Risiko
sistematis (risiko pasar/risiko umum).
3. Terkait
dengan perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham
yang ada di pasar.
4. Risiko
tidak sistematis (risiko spesifik).
5. Terkait
dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan
melakukan diversifikasi.
2. Estimasi
Return Sekuritas
Untuk menghitung return yang diharapkan dari
suatu aset tunggal kita perlu mengetahui distribusi probabilitas return aset
bersangkutan, yang terdiri dari:
a. Tingkat
return yang mungkin terjadi
b. Probabilitas
terjadinya tingkat return tersebut
3. Menghitung
Resiko Aset Tunggal
Risiko aset tunggal bisa dilihat dari
besarnya penyebaran distribusi probabilitas return. Ada dua ukuran risiko aset
tunggal, yaitu:
a. Varians
b. Deviasi
standar
4.
Analisis Resiko Portofolio
Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset tunggal adalah
bahwa kita bisa mengurangi risiko tanpa harus mengurangi tingkat return yang
diharapkan.
Logika
yang dipakai dalam konsep portofolio hampir mirip dengan logika pengurangan
risiko dalam prinsip asuransi, dimana perusahaan asuransi akan mengurangi
risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi.
5. Diverifikasi
Untuk menurunkan risiko portofolio,
investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio
sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang
diharapkan.
6. Estimasi
Return Portofolio
Return yang diharapkan dari suatu
portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return
yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio.
7. Estimasi
Resiko Portofolio
Dalam menghitung risiko portofolio,
ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
a. Varians
setiap sekuritas
b. Kovarians
antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
c. Bobot
portofolio untuk masing-masing sekuritas
8. Model
Indeks Tunggal
Perhitungan risiko portofolio dengan model
Markowitz seperti dalam tabel di atas, tampaknya tetap saja rumit, terutama
jika jumlah aset (n) sangat banyak.
Untuk itu, W. Sharpe menemukan model
indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return
indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri = ai + bi RM + ei
Penghitungan risiko yang mempengaruhi
return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama,
yaitu:
a. Komponen
risiko yang mempengaruhi return sekuritas yang terkait dengan keunikan
perusahaan; dilambangkan dengan aI
b. Komponen
risiko yang mempengaruhi return yang
terkait dengan pasar; dilambangkan dengan bI
0 komentar